03.08

Pesawat di Langit Yogyakarta Diminta Waspada

Gunung Merapi hingga Kamis sore masih terus mengeluarkan awan panas dan abu vulkanik. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meminta penerbangan yang melintas langit Yogyakarta hati-hati dan waspada.

"Saya sudah menyampaikan ke pihak Ditjen Perhubungan Udara untuk melakukan evaluasi apabila abu vulkanik Merapi mengganggu penerbangan. Sebab Merapi mengeluarkan energi besar yang sejak kemarin hingga saat ini belum berhenti,” ujar Surono, Kepala PVMBG, Badan Geologi, Kementerian ESDM di kantor BPPTK, Yogyakarta, Kamis 4 November 2010.

Surono juga menyampaikan cuaca hujan yang terjadi saat ini menyulitkan pengamatan visual aktivitas Merapi. Namun, berdasarkan pemantauan seismograf, letusan di puncak Merapi berdurasi panjang sejak sekitar pukul 11.00 WIB,  Rabu kemarin hingga kini masih berlangsung dengan intensitas dan skala yang tergolong besar.

Besarnya energi ini juga terekam pada peralatan di ruang monitoring BPPTK. Hingga sekitar pukul 13.12 WIB, energi yang terekam dikeluarkan Merapi sebesar 14.506.039 RSAM Unit/1000. Angka ini sudah melampaui energi sepanjang Rabu yang tercatat 11.207.420 RSAM Unit/1000 serta saat hari terjadi letusan pada 26 Oktober 2010 sebesar 5.941.008 RSAM Unit/1000.

“Aktivitas Merapi seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar Surono.
Untuk itu kewaspadaan yang tinggi sangat dibutuhkan. Kepada masyarakat diminta agar mengikuti ketentuan Pemerintah Daerah setempat dengan berada diluar Kawasan Radius Bencana (KRB) yang ditetapkan sebesar 15 kilometer.

Letusan berdurasi panjang ini juga telah mengaluarkan material dalam jumlah besar yang berpotensi menjadi lahar. “Untuk itu jangan main-main di sungai saat ini. Sangat berbahaya. Bahaya luncuran lahar dari material yang dikeluarkan Merapi sangat besar,” papar Surono.
Dia menambahkan, letusan Merapi saat ini tiga kali lebih besar dibanding letusan tahun 1997, 2001 dan 2006.

Sumber : http://nasional.vivanews.com/news/read/186811-surono--penerbangan-yogya-harus-waspada

0 komentar:

Posting Komentar